Konsistensi Paslon 02 Kedepankan Kampanye Positif dan Edukatif

Sejak awal, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming telah menunjukkan komitmen untuk mengedepankan kampanye positif dan edukatif. Dicirikan oleh beberapa hal. 

Konsistensi Paslon 02 Kedepankan Kampanye Positif dan Edukatif

Sejak awal, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming telah menunjukkan komitmen untuk mengedepankan kampanye positif dan edukatif. Dicirikan oleh beberapa hal. 

Pertama, kampanye paslon 02 menekankan pada prestasi dan rekam jejak dirinya yang ditunjukkan lewat bukti-bukti kongkret baik prestasi individunya selama ini. Prabowo, misalnya. Siapa yang tak kenal sosok dirinya. Dia adalah pejuang yang berada di garis terdepan di dalam memperjuangkan NKRI.

Makanya kampanye Prabowo biasanya bercerita apa yang sudah dia lakukan di masa lalu: baik lewat pidato-pidatonya, buku-buku, atau dokumentasi-dokumentasi lainnya. Lihat dalam buku Kepemimpinan Militer (Jilid 1 & 2), dan lain-lainnya.

Begitu pun dengan Gibran Rakabuming Raka. Untuk bisa mengetahui prestasi dan rekam jejaknya, publik tinggal baca buku Geliat Solo di Tangan Gibran: Wali Kota Karbitan. Buku ini, dan buku Kepemimpinan Militer (Prabowo), itu banyak bercerita tentang prestasi dan rekam jejak dari paslon 02 ini.

Kedua, kampanye positif Prabowo-Gibran juga dicirikan dengan mengedepankan kampanye program dan gagasan, berbicara tentang program apa saja ke depan, misalnya Paslon 02 berbicara tentang target hilirisasi melanjutkan legacy Presiden Jokowi dengan pemetaan yang jelas di dalam roadmaps. 

Contoh lain, paslon 02 berbicara tentang Indonesia Emas dengan menyiapkan seperangkat langkah yang konkret seperti mengupayakan intervensi makanan bergizi untuk melahirkan SDM-SDM berkualitas. Dengan keyakinan bahwa untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045, maka Indonesia harus menyiapkan pemimpin-pemimpin muda yang berkualitas yang berasal dari anak-anak yang makanannya ditopang dengan gizi yang tepat.

Di titik ini, ada nalar, ada argumentasi yang rasional di dalam kampanye programnya. Kampanye seperti ini pun menimbulkan perdebatan publik di antara masyarakat yang kritis.

Misal, sempat muncul sikap kritis dari publik menanggapi program Makan Siang Gratis untuk mencegah stunting. Di sini publik menyuarakan kritik. Alhasil terbuka bahwa apa yang sebetulnya program itu sepaket dengan soal pemenuhan gizi bumil dan balita. Program Makan Siang Gratis adalah bagian dari upaya memenuhi gizi anak-anak pelajar. Sedangkan pada ibu hamil dan balita, ada program khusus yang masih sepaket dengan itu.

Di titik ini, jelas ada perdebatan yang berkualitas terkait dengan program dan kampanye. Ada sikap kritis atas kampanye program dan ada tanggapan balik yang edukatif dari paslon 02. Alhasil sekarang, titik temunya sudah terang. Ada kejelasan. 

Inilah yang kita sebut kampanye yang edukatif, mendidik. Inilah yang dilakukan oleh paslon 02.