Belajar dari Prabowo, Tak Meremehkan Hal-hal Kecil

Pada diri Prabowo Subianto, pada pengalamannya terutama saat ia menjadi tentara, ada banyak hal yang ‘terlehat’ sebagai hal-hal kecil, tapi dilakukan dengan sama baiknya (sama berharganya) oleh Prabowo dengan hal-hal besar.

Belajar dari Prabowo, Tak Meremehkan Hal-hal Kecil

Apa yang disebut besar dan kecil, itu soal cara kita memandang. Sebab besar kecil itu sebenarnya tak bisa ‘dilekatkan’ pada sekedar berat-ringannya pekerjaan atau besar-kecilnya sebuah objek kerjaan, tapi cara kita memandangnya.

Pada diri Prabowo Subianto, pada pengalamannya terutama saat ia menjadi tentara, ada banyak hal yang ‘terlehat’ sebagai hal-hal kecil, tapi dilakukan dengan sama baiknya (sama berharganya) oleh Prabowo dengan hal-hal besar.

Apa yang diceritakan sebagai hal-hal kecil oleh Prabowo ini terangkum di dalam Catatan untuk Pemimpin Muda, dalam bukunya Kepemimpinan Militer. Di situ, Prabowo berbicara tentang pengalamannya yang sangat perhatian terhadap hal-hal masalah makan, minum, tidur, kebersihan, dan lain-lain. Sebagai sosok pemimpin saat itu, ia sangat memberi perhatian masalah itu kepada anak buahnya. 

Sepenting itukah Prabowo memperhatikan pola makan anak buahnya. Bahkan ia mengutip pernyataan Napoleon Bonaparte. Seorang tentara itu bergeraknya di atas perut. Dengan kata lain, kalau tidak ada makan, tentara tidak mungkin bisa berjalan.

Bahkan dalam urusan makan, Prabowo secara tegas mengingatkan agar seorang pemimpin tidak bergaya feodal. Pemimpin tidak boleh makan terlebih dahulu, tidak boleh makan enak-enak sementara prajuritnya makan ala kadarnya. Leaders eat last! Seorang pemimpin harus mengalah, makan yang terakhir, dahulukan prajuritnya. 

Begitu pun dengan soal minum. Ia bercerita saat dulu ia latihan di negara lain, seperti di Amerika, Australia, dan Jerman.  Di sana, ia dan lainnya, justru air minum mereka diperiksa sebelum latihan. "Mana veples kamu, ada airnya enggak?," bukan dituang, bukan dituangkan, bukan harus dibuang, malah harus diisi. Bahkan kita diwajibkan masing-masing bawa 2 veples minimal. Ada prajurit Amerika yang bawa 3 veples,” kenang Prabowo.

Demikian juga pola tidur. Di tempat-tempat lain yang saya lihat tentaranya lebih maju, justru masalah tidur dijamin. Tidur harus cukup. Tentunya ada latihan-latihan tertentu, mungkin seminggu, kadang 10 hari dimana mental seseorang untuk bergerak di bawah tekanan dalam keadaan kurang tidur itu dilatih. Tapi tidak setiap hari.

Ada banyak hal lagi hal-hal kecil yang dipertimbangkan atau diberi perhatian besar oleh Prabowo Subianto. Tapi poin pentingnya, ia ingin menyampaikan kepada prajuritnya, kepada angkatan muda, dan kita semua, bahwa kita tidak boleh memandang remeh dan mengabaikan hal-hal yang terlihat ‘kecil’, sederhana. Hal-hal kecil bukan tidak penting, tapi sama pentingnya dengan hal-hal besar.

Sebagai penutup, saya kutip ungkapan Prabowo Subianto: “Dari mengurus hal-hal kecil kita akhirnya bisa memimpin organisasi-organisasi yang bear. Kalau dari yang kecil saja kita tidak tahu dan tidak peduli, bagaimana kita mau mengurus satuan-satuan yang bear, bagaimana kita mau mencapai hasil yang besar.”