Se-sat-set Itu Gibran Pulihkan Ekonomi Solo Pasca Pandemi

Ingat kembali pandemi Covid-19. Dunia dibuat kaget. Ragam upaya dilakukan. Dikerahkan berbagai kebijakan. Dihadirkan sejumlah ilmuwan. Di garis terdepan, berjuang keras para tenaga kesehatan. Sembari tak lupa tersisip doa di kalangan kaum beriman. Kurang lebih itulah suasana saat itu. 

Apa hasil? Tentu terlihat beberapa bulan kemudian setelah berbagai pendekatan efektif dilakukan, seperti jaga jarak demi mencegah penularan. Ongkosnya tak kecil. Aktivitas ekonomi dikorbankan. Pertumbuhan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia minus sekian persen. 

Dampak covid-19 terhadap perekonomian di Indonesia dimulai dari perubahan rantai pasok dunia hingga menurunnya angka investasi asing ke Indonesia. Penurunan ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi yang melambat yang turun dari angka 5,02% di tahun 2019 menjadi 2,97 % pada tahun 2020. Penurunan laju perekonomian ini diikuti dengan semakin banyaknya angka pengangguran ada di Indonesia.

Pandemi ini meluas mencakup kota-kota yang ada di indonesia, salah satunya adalah kota Solo. Di Solo potret keterpurukan ekonomi bisa dilihat dari grafik laju pertumbuhan ekonomi dari tahun 2019, 2020, 2021, dan 2022. Puncak penurunan ekonomi kota solo terjadi di tahun 2020, saat itu minus 1,74% akibat pukulan pandemi. Dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi tahun 2019 sebesar 5,78%, terdapat beberapa sektor yang memiliki dampak besar dari penurunan pertumbuhan ekonomi, di antaranya dari sektor transportasi dan pergudangan (-62,54%), penyediaan akomodasi dan makan minum (-16,20%) dan jasa lainnya (-14,32).

Namun tidak butuh waktu lama setelah kota Solo dipimpin oleh seorang Gibran Rakabuming sebagai wali kota pada tahun 2020, perekonomian kota Solo kembali pulih secara perlahan. Hal ini tidak lepas dari kerja keras seorang Gibran yang penuh dengan semangat mudanya mengembangkan beberapa program untuk mendongkrak perekonomian kota solo. 

Dalam rangka memulihkan perekonomian kota Solo Gibran melakukan beberapa program, di antaranya pengembangan digitalisasi untuk mempermudah transaksi. Digitalisasi ini diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM dalam memasarkan usahanya dan mempermudah sistem pembayaran. Untuk merealisasikan  program ini Gibran beserta jajaran pemerintah kota Solo menggandeng berbagai pihak dalam mengembangkan ekonomi digital, di antaranya Shopee, bukalapak, tokopedia, emtek, grab ovo dan lain-lain. 

Seperti yang kita ketahui saat pandemi Covid berlangsung, aktivitas orang di luar ruangan sedikit dan juga terbatas, juga di era modern ini banyak orang yang mulai nyaman berbelanja secara online maka dengan adanya digitalisasi pengusaha ini tetap bisa bersaing dan tetap bisa menjual dagangannya dengan mudah. 

Digitalisasi ini juga diterapkan di pasar tradisional dengan melakukan pembayaran secara digital menggunakan cashless payment QRIS yang disediakan oleh Bank Indonesia (BI). sekitar 44 pasar tradisional telah menerapkan sistem pembayaran ini.

Pembayaran non tunai menggunakan sistem QRIS dapat memulihkan perekonomian, karena mempermudah dalam jual beli, memberikan rasa aman saat melakukan transaksi, karena tidak perlu menggunakan uang kertas. Metode ini diterapkan mengingat saat pandemi banyak masyarakat memiliki kekhawatiran akan penyebaran covid melalui transaksi cash.

Selain program diatas, banyak program-program yang lain telah Gibran garap bersama dengan pemerintah kota Solo lainnya dalam rangka memulihkan perekonomian kota Solo, seperti revitalisasi pasar, pengembangkan pariwisata, revitalisasi kebun binatang dan lain-lain.

Semua program tersebut Gibran garap dengan sat set dari satu program ke program lainnya. dalam kurun waktu dua tahun masa jabatannya perekonomian Solo berhasil tumbuh, bisa dilihat dari indeks pertumbuhan ekonomi kota Solo pada tahun 2021 berhasil naik menjadi 4,01% dan pada 2022 menjadi puncak kenaikan ekonomi kota solo dari 7 tahun terakhir, yaitu 6,25%. dan ini menjadi bukti suksesnya Gibran dalam mendongkrak perekonomian kota Solo.